Monday 22 June 2015

Cara install Synaptics pada Windows 8.1

Cara Install Synaptics pada Windows 8.1

Sering kali saat berpindah sistem operasi dari windows 7 ke windows 8.1, fungsi gesture touchpad pada laptop jadi bermasalah seperti fungsi scroll dengan dua jari, memutar gambar dengan dua jari, dll.
hal ini dikarenakan driver synaptics pada windows 8.1 tidak berfungsi, padahal sudah kita install. Nah, berikut adalah trik untuk mengfungsikan kembali program synaptic pada laptop windows 8.1.


  • Masuk ke pengaturan dengan menekan Window + I
  • Pilih change "PC Settings"
  • Pilih "Update and Recovery"
  • Pilih "Recovery"
  • Pilih "Advance startup" dan klik "Restart now". Pastikan semua file yang sedang kita kerjakan sudah tersimpan semua.
  • Pilih "Troubleshooting"
  • Pilih "Advance Options"
  • Pilih "Startup setting" dan kemudian klik "restart"
  • Saat memulai booting windows, tekan angka 7 untuk menghilangkan driver signature enforcment
  • Install synaptic seperti biasa. driver synaptic V.17 dapat di download disini
  • Restart laptop.
Jika Driver telah terinstall namun fungsi gestur masih belum berjalan, lakukan pengaturan berikut ini:
  • Buka Device manager
  • Cari touchpad device (PS/2 Compatible Mouse)
  • Klik kanan pada device dan pilih update driver software
  • Pilih "Browse my computer for driver software"
  • Pilih "Let me pick from a list of device driver on my computer"
  • Hilangkan centang pada pilihan "Show compatible hardware"
  • Dibawah pilihan "Manufacturer", pilih "Synaptics"
  • Pada pilihan model, pilih versi terbaru yang baru saja kita install
  • Klik "next"
  • Klik "Yes" jika keluar pop-up "Update Driver Warning" 
  • Restart laptop
Selesai, silahkan mencoba

Download Synaptics software
Cara Download File bisa dilihat pada tutorial berikut

Listrik Wireless

Wireless (Resonant) Power
Transmisi wireless power pertama kali didemonstrasikan oleh Nikola Tesla pada tahun 1890an, walaupun teknologi tersebut pada dekade yang lalu belum sempurna, namun menjadi bukti nyata berkembangnya aplikasi penggunaannya di dunia sekarang ini.
Penggunaan aplikasi teknologi resonansi wireless power lebih dimanfaatkan oleh pengguna elektronik dimana memberikan kemudahan dalam mengisi daya secara wireless pada perangkat elektronik.
(Wireless) Inductive Power Transfer atau IPT melibatkan transmisi energi dari sumber listrik ke beban listrik , tanpa konektor , di celah udara . Dasar dari sistem wireless power melibatkan dasarnya dua kumparan - pemancar dan penerima kumparan . Pemancar kumparan diberi energi oleh arus bolak-balik untuk menghasilkan medan magnet , yang pada gilirannya menginduksi arus di kumparan penerima
 
Bagaimana cara kerja listrik wireless ?
 
Dasar-dasar listrik nirkabel melibatkan transmisi energi dari pemancar ke penerima melalui medan magnet berosilasi .
 
Untuk mencapai hal ini , Direct Current ( DC ) yang disediakan oleh sumber daya , diubah menjadi frekuensi tinggi Alternating Current ( AC ) dengan elektronik yang dirancang khusus dibangun ke pemancar .
 
The arus bolak-balik memberikan energi tembaga kawat kumparan di pemancar , yang menghasilkan medan magnet . Setelah kumparan kedua ( penerima ) ditempatkan dalam kedekatan medan magnet , lapangan dapat menginduksi arus bolak dalam kumparan penerima .
 
Elektronik di perangkat penerima kemudian mengubah arus bolak-balik kembali ke arus searah , yang menjadi kekuatan yang dapat digunakan .
 
Diagram di bawah menyederhanakan proses ini menjadi tiga langkah kunci .
 
Resonant Wireless Power
 
1.       Tegangan 'induk ' dikonversi ke sinyal AC ( Alternating Current ) , yang kemudian dikirim ke kumparan pemancar melalui rangkaian pemancar elektronik .
2.       AC arus yang mengalir melalui kumparan pemancar menginduksi medan magnet yang bisa meluas ke kumparan penerima ( yang terletak di relatif dekat )
3.       Medan magnet kemudian menghasilkan arus yang mengalir melalui kumparan dari perangkat penerima . Proses dimana energi ditransmisikan antara pemancar dan penerima kumparan juga disebut sebagai kopling magnet atau resonansi dan dicapai oleh kedua kumparan beresonansi pada frekuensi yang sama . Arus yang mengalir dalam kumparan penerima diubah menjadi arus searah ( DC ) oleh rangkaian penerima , yang kemudian dapat digunakan untuk daya perangkat.
 
 
 
 
 
Apa yang dimaksud Resonansi ?
 
Jarak di mana energi dapat ditransfer meningkat jika pemancar dan penerima kumparan beresonansi pada frekuensi yang sama .
 
Frekuensi resonansi ini mengacu pada frekuensi di mana objek alami bergetar atau berdering - seperti jalan garpu tala cincin pada frekuensi tertentu dan dapat mencapai amplitudo maksimum mereka 

Sekilas sejarah
 
Ide daya induktif dimungkinkan pada tahun 1888 ketika fisikawan Jerman Heinrich Hertz membuktikan adanya gelombang elektromagnetik dengan menciptakan pemancar dan penerima celah percikan .
 
Sebuah percikan dihasilkan oleh pemancar juga menciptakan percikan kecil di receiver , yang dapat dilihat dengan mikroskop . Penemu Amerika Serbia dan insinyur Nikola Tesla belajar dari Hertz kerja pada tahun berikutnya dan mulai duplikasi eksperimen .
 
Dengan 1891 , Tesla telah mengembangkan kumparan induksi tegangan tinggi , yang digunakan untuk menunjukkan transmisi energi nirkabel . Dia berhasil disajikan teknik untuk American Institute of Electrical Engineers dan Asosiasi Electric Light Nasional . Dengan 1894 Tesla telah mengembangkan peralatan untuk nirkabel lampu pijar cahaya di laboratorium nya New York . Metode ini digunakan kopling induktif resonansi , yang melibatkan menyetel dua kumparan terdekat untuk beresonansi pada frekuensi yang sama .
 
Dengan 1896 ia telah meningkatkan jangkauan transmisi sampai 30 mil ( 48 km ) . Tesla mulai dibangun pada nya Wardenclyffe Tower, dirancang untuk penyiaran nirkabel dan pembangkit listrik , pada tahun 1901. Setelah beberapa penundaan konstruksi dan kemunduran teknis , proyek kehabisan dana beberapa tahun kemudian dan akhirnya dibongkar . Setelah ini , tidak ada kemajuan signifikan yang dibuat selama lebih dari 50 tahun .

Pada awal 1970-an , percobaan dengan tag RFID mulai dan pada awal 2000-an Profesor Dia Yuen ( Ron ) Hui dan SC Tang mengembangkan charger untuk memberikan transfer daya resonansi untuk elektronik kecil . Hari daya nirkabel digunakan untuk segala sesuatu dari motor industri untuk pengisian smartphone dan tablet .
 
Para peneliti memprediksi bahwa daya nirkabel akan membuat kontribusi yang signifikan terhadap pasokan energi pada akhir dekade ini
 

Benefits of Resonant Inductive Power


·         Mengurangi biaya yang terkait dengan mempertahankan konektor langsung
·         Kenyamanan yang lebih besar untuk pengisian perangkat elektronik sehari-hari
·         Transfer daya aman untuk aplikasi yang membutuhkan untuk tetap steril atau tertutup rapat
·         Elektronik dapat sepenuhnya tertutup , mengurangi risiko korosi akibat unsur seperti oksigen dan air
·         Pengiriman daya yang kuat dan konsisten untuk berputar , peralatan industri sangat mobile
·         Memberikan transfer daya yang dapat diandalkan untuk misi sistem kritis di basah , kotor dan bergerak lingkungan 
 
Apapun aplikasi , penghapusan koneksi fisik memberikan sejumlah manfaat lebih konektor kabel tradisional , beberapa di antaranya tidak selalu jelas . Video di bawah ini menyoroti hanya beberapa manfaat dan keuntungan dari daya nirkabel dan menawarkan wawasan ke dunia di mana daya nirkabel secara luas terintegrasi ke dalam lingkungan yang kritis industri dan misi
 


Thursday 28 May 2015

ALL About Fuse (Semua tentang Fuse)

ALL About Fuse (Semua tentang Fuse)


Fuse ini digunakan untuk melindungi system kelistrikan pada saat terjadi short atau abnormality di dalam system. Bahan dari fuse ini yang akan mengembang dan akhirnya putus pada saat temperature mengalami kenaikan. Untuk menentukan fuse yang digunakan di dalam system maka kita bisa menggunakan rumus dasar.
Contoh : Bila di dalam system dipasang lampu 48W/24V maka berapakah fuse yang akan kita gunakan?

Jawaban : Untuk mengetahui berapa fuse yang digunakan, maka kita harus menghitung dahulu berapa arus yang mengalir pada lampu tersebut.


Jadi arus yang akan mengalir ke dalam system tersebut adalah 2 Ampere
Untuk menentukan standart fuse yang dipakai maka harus dikalikan 2. Berarti untuk lampu di atas, maka standart fuse yang akan digunakan adalah 2 x 2 = 4 A.

Karena tidak ada fuse yang ukurannya 4 Ampere maka kita mencari fuse yang ukurannya mendekati 4 Ampere, yaitu 5 Ampere. Sebenarnya untuk fuse dengan ukuran 5 Ampere, akan putus pada saat 1,35X dari setting amperenya. Jadi, untuk fuse dengan ukuran 5 Ampere akan mengalami putus pada saat arus yang mengalir.

5 x 1,35 = 6,75 Ampere

Untuk pengaman sirkuit di dalam system kelistrikan tidak hanya menggunakan fuse, ada juga komponen lain yang digunakan. Yaitu circuit breaker & fusible link yang menggunakan bahan dari bimetal. Untuk fusible link cara kerjanya hampir sama dengan fuse, hanya saja untuk fusible link ini mempunyai ukuran yang lebih besar (di atas 75 A).

Fusible link
Fusible link ini dipasang untuk menlindungi main supply power, berbeda dengan fuse yang hanya melindungi system per komponen. Jadi untuk pemasangannya fusible link ini berada di dekat batteray yang merupakan supply power utama. Sehingga pada saat terjadi short circuit tidak akan merusak batteray.

CIRCUIT BREAKER

Kemudian untuk circuit breaker, bekerjanya sedikit berbeda dengan fuse maupun fusible link. Circuit breaker ini pada saat dilewati arus yang berlebih, maka bimetal akan mengembang karena panas yang berlebih dan melempas hubungan contactor. Pada saat bimetal tersebut sudah mengalami penurunan temperature, maka circuit breaker ini akan bisa di reset.

Tuesday 12 May 2015

Mesin diesel dual fuel (solar - LNG)


Pada pasar minyak dan gas saat ini, penggunaan minyak lebih besar daripada gas dalam industri. Penggunaan minyak didominasi sebagai bahan bakar kendaraan. Namun semakin berkembangnya teknologi, penggunaan gas dapat di kombinasikan dengan minyak sebagai bahan bakar kendaraan. 

Bagaimana cara kerja dual fuel pada mesin disel ?

Mesin diesel dual fuel sebenarnya masih berdasarkan cara kerja mesin diesel yang dulu, dengan penambahan modul dual fuel. Ketika mesin bekerja pada mode dual fuel, gas natural (LNG) masuk ke Intake sistem. Udara dan natural gas bercampur di intake manifold dan masuk ke cylinder/ruang bakar. Pada saat mendekati akhir langkah kompresi, minyak/solar disemprotkan seperti pada mesin diesel pada umumnya. Solar menyala dan pembakaran terjadi akibat gas terbakar. Dual fuel pada mesin diesel memiliki power densiti yang sama, putaran dan respon yang sama seperti mesin diesel pada umumnya. 

dual fuel overview
Parameter kritis pada mesin duel fuel adalah pada rasio pencampuran antara minyak dan gas. Maksimal pencampuran natural gas adalah 70% disesuaikan dengan kondisi beban mesin.
Berikut video animasi dalam prinsip kerja mesin diesel dual fuel.





Monday 11 May 2015

Mesin Turbojet


Jet engine

Mesin jet adalah suatu mesin yang mengubah fuel / bahan bakar menjadi daya dorong / thrust. Daya dorong ini disebabkan oleh gaya aksi dan reaksi yang biasa disebut hukum gerak Newton ketiga yang berbunyi " Jika sebuah benda mengerjakan gaya terhadap benda lain, maka benda lain akan mengerjakan gaya yang sama besar dan berlawanan pada benda tersebut." . Gaya aksi gas buang mendorong kebelakang dengan hasil yang sama dengan gaya dorong yang berlawanan (reaksi) disebut kekuatan daya dorong kedepan kendaraan. Prinsip ini sama dengan saat bermain skateboard, saat kaki mendorong kebelakang maka skatebord akan bergerak kedepan.

Bagaimana Cara Kerja Mesin Jet ?

Secara simpel akan ditunjuk pada diagram proses dimana mesin jet mengubah energi pada bahan bakar menjadi energi kinetik yang membuat pesawat melayang tinggi melalui udara.
Artwork diagram showing how a jet engine works

  1. Untuk mesin jet dengan kecepatan kurang dari kecepatan suara, engine bergerak melalui udara pada kisaran 1000 km/jam. Kita dapat menganggap bahwa engine menjadi stabil dan udara dingin bergerak kearah engine pada kecepatan tersebut.
  2. Kipas (fan) pada ujung depan menghisap udara dingin menuju engine.
  3. Kipas kedua atau disebut sebagai kompresor meningkatkan tekanan udara kira-kira delapan kali. Ini menjadikan udara turun 60% dan kecepatan sekarang berkisar 400 km/jam.
  4. Kerosin (bahan bakar cair) menyemprot ke engine dari tangki bahan bakar pada sayap pesawat.
  5. Pada ruang bakar (combustion chamber), dibelakang kompresor, kerosin bercampur dengan udara bertekanan dan terbakar, memberikan gas buang panas. Temperatur pada pembakaran tersebut berkisar 900⁰ C (1650⁰ F).
  6. Gas buang tersebut mendorong kipas turbin, dan turbin terputar seperti kincir angin.
  7. Kipas turbin terhubung ke poros besi (digambarkan pada garis tengah berwarna abu-abu) yang berputar sepanjang engine. Kompresor dan kipas depan juga terhubung dengan poros besi tersebut, sehingga kipas depan dan kompresor juga ikut berputar.
  8. Gas panas keluar dari engine melalui exhaust nozzle yang berbentuk runcing. Desain dari exhaust nozzer yang berbentuk runcing untuk membantu percepatan (accelerate) gas ke kecepatan 2100 km/jam. Sehingga udara panas keluar dari engine pada sisi belakang dengan kecepatan dua kali lebih cepat dari udara dingin yang masuk ke engine. Pada mesin jet militer memiliki after burner yang mana menyemprotkan bahan bakar pada gas buang jet untuk menghasilkan dorongan yang lebih besar.
 Sumber :
http://www.explainthatstuff.com/jetengine.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Mesin_jet

Sunday 10 May 2015

Pompa Hidrolik (Hydraulic Pump)


Hydraulic Pump adalah suatu alat yang mengambil energy dari satu sumber (engine, electric motor, dll) dan mentransfer energy tersebut menjadi bentuk hydraulic. Pompa mengisap oil dari tangki dan mendorongnya ke dalam sebuah hydraulic system yang disebut sebagai ‘Flow’. Semua pompa menghasilkan oil flow dengan cara yang sama. Proses vacuum akan terjadi pada pump inlet. Atmospheric pressure yang lebih tinggi akan mendorong oil melalui inlet passage dan masuk ke dalam pump inlet chamber. Gear-gear yang ada di dalam pompa akan membawa oil ke pump outlet chamber. Volume dari chamber akan mengecil saat chamber tersebut mendekati outlet. Hal ini akan memperkecil ukuran chamber dan mendorong oil keluar melalui outlet passage. Pompa hanya menghasilkan flow (gallon per menit, liter per menit, cubic centimeter per revolution, dll) yang akan digunakan di hydraulic system. Pompa tidak menghasilkan atau menyebabkan “pressure”. Pressure disebabkan oleh hambatan terhadap aliran. Hambatan dapat disebabkan oleh flow melalui hose, orifice, fitting, cylinder, motor atau apapun yang ada di dalam system yang menghalangi flow menuju ke tangki. Ada dua pompa: Positive dispacement pump dan Non-Positive displacement pump.

POSITIVE DISPLACEMENT PUMP
Ada 3 (tiga) type dari Positive displacement pump :
Gear
Vane
Piston
Positive displacement pump mempunyai clearance diantara komponen-komponen-nya lebih kecil. Ini akan mengurangi kebocoran dan menghasilkan efficiency yang lebih baik saat digunakan pada high pressure hydraulic system. Output flow pada positive displacement pump pada dasarnya sama untuk setiap putaran pompa. Positive displacement pump dikelompokkan menjadi dua berdasarkan kontrol output dan konstruksi pompa.

GEAR PUMP

Pompa gear terdiri dari beberapa komponen seperti gambar di atas. Bearing dipasang pada housing dan flange mounting-nya di sisi gear-gear-nya untuk mendukung gear shaft selama berputar. Gear pump termasuk positive displacement pump. Gear pump menghasilkan jumlah oil yang sama pada setiap putaran dari input shaft. Pump output dikontrol dengan merubah kecepatan dari putaran. Pressure operasi maksimum dari gear pump dibatasi sampai 4000 psi. Pembatasan pressure ini dilakukan karena adanya ketidakseimbangan hydraulic yang menjadi sifat dan ada pada gear pump design. Ketidakseimbangan hydraulic akan menghasilkan beban pada satu sisi pada shaft yang dilawan oleh bearing dan roda gigi yang bersentuhan dengan housing. Gear pump menghasilkan volumetric efisiensi di atas 90% pada saat pressure tetap berada pada range operasi yang diijinkan.

VANE PUMPS


Vane pumps termasuk Positive displacement pumps. Pump output-nya bisa fixed dan juga bisa variable. Keduanya menggunakan komponen yang umum. Masing-masing pump mempunyai housing (1), Cartridge (2), mounting plate (3), mounting plate seal (4), cartridge seal (5), cartridge back-up rings (6), snap ring (7), serta input shaft dan bearing (8). Cartridge terdiri dari support plate (9), ring (10), flex plate (11), slotted rotor (12), dan vane (13).
Slotted rotor diputar oleh input shaft. Vane bergerak masuk dan keluar pada slot yang ada di dalam rotor dan menge-seal pada ujung luarnya terhadap cam ring. Ring yang ada di dalam fixed pump displacement berbentuk elips, sedangkan ring yang ada di dalam variable pump displacement berbentuk lingkaran/bundar. Flex plate menutup sisi dari rotor dan ujung-ujung vane-nya. Dalam beberapa design pressure rendah, support plates dan housing menge-seal sisi dari rotating rotor dan ujung-ujung vane. Support plate digunakan untuk mengarahkan ke passage-passage yang ada di dalm housing. Housing juga berfungsi sebagai support untuk komponen-komponen yang lain dari vane pump, mengarahkan flow masuk dan keluar vane pump.

Vane Pump Operation


Pada saat rotor berputar di dalam cam ring-nya, vane keluar masuk di dalam rotor slot untuk menjaga sealing terhadap ring-nya. Pada saat vane bergerak keluar dari slotted rotor, terjadi perubahan volume diantara vane-nya. Semakin besar jarak antara ring dan rotor, semakin besar pula volume yang ditimbulkan. Volume yang membesar akan menimbulkan sedikit ke-vaccum-an yang memungkinkan inlet oil ditekan menuju ke ruang di antara vane oleh tekanan atmosphere atau tank pressure. Bilamana rotor terus berputar, maka jarak antara ring dan rotor juga akan semakin kecil. Hal ini mengakibatkan volume yang ada juga akan semakin mengecil. Hal ini memungkinkan oil ditekan keluar dari segment rotor menuju ke outlet passage dari pompa.


PISTON PUMPS

Piston pump memiliki dua tipe yaitu Axial piston pump dan Radial piston pump.
Axial Piston Pump

Kedua pompa ini merupakan Positive displacement pump, dan mempunyai efisiensi yang tinggi. Output dari kedua pompa ini bisa fixed (tetap) dan juga bisa variable (berubah-ubah). Pada fixed displacement Axial Piston Pump, piston bergerak lurus maju dan mundur parallel dengan shaft-nya. Pada variable displacement Axial Piston Pump atau motor, swashplate atau barrel dan port plate-nya juga bergerak maju dan mundur merubah sudutnya sendiri terhadap shaft-nya. Perubahan sudut ini membuat pump flow bervariasi antara minimum dan maksimum setting meskipun shaft speed-nya konstan. Pada pompa yang lain, saat piston bergerak mundur, oil mengalir melalui intake menuju ke piston. Pada saat pompa berputar, piston akan bergerak maju, oil kemudian didorong cellar menuju ke system. Kebanyakan piston pump yang digunakan pada mobile equiptment adalah Axial Piston Pump.

Radial Piston Pump

Pada Radial Piston Pump , piston bergerak maju dan mundur membentuk sudut 90-derajat terhadap shaft-nya. Pada saat cam follower berputar turun pada cam ring, piston akan bergerak mundur. Atmospheric pressure atau charge pump mendorong oil melalui inlet valve port dan menggerakkan pergerakkan piston. Pada saat cam follower berputar naik pada cam ring, piston akan bergerak maju. Oil kemudian ditekan keluar dari cylinder melalui outlet port.