Thursday 28 May 2015

ALL About Fuse (Semua tentang Fuse)

ALL About Fuse (Semua tentang Fuse)


Fuse ini digunakan untuk melindungi system kelistrikan pada saat terjadi short atau abnormality di dalam system. Bahan dari fuse ini yang akan mengembang dan akhirnya putus pada saat temperature mengalami kenaikan. Untuk menentukan fuse yang digunakan di dalam system maka kita bisa menggunakan rumus dasar.
Contoh : Bila di dalam system dipasang lampu 48W/24V maka berapakah fuse yang akan kita gunakan?

Jawaban : Untuk mengetahui berapa fuse yang digunakan, maka kita harus menghitung dahulu berapa arus yang mengalir pada lampu tersebut.


Jadi arus yang akan mengalir ke dalam system tersebut adalah 2 Ampere
Untuk menentukan standart fuse yang dipakai maka harus dikalikan 2. Berarti untuk lampu di atas, maka standart fuse yang akan digunakan adalah 2 x 2 = 4 A.

Karena tidak ada fuse yang ukurannya 4 Ampere maka kita mencari fuse yang ukurannya mendekati 4 Ampere, yaitu 5 Ampere. Sebenarnya untuk fuse dengan ukuran 5 Ampere, akan putus pada saat 1,35X dari setting amperenya. Jadi, untuk fuse dengan ukuran 5 Ampere akan mengalami putus pada saat arus yang mengalir.

5 x 1,35 = 6,75 Ampere

Untuk pengaman sirkuit di dalam system kelistrikan tidak hanya menggunakan fuse, ada juga komponen lain yang digunakan. Yaitu circuit breaker & fusible link yang menggunakan bahan dari bimetal. Untuk fusible link cara kerjanya hampir sama dengan fuse, hanya saja untuk fusible link ini mempunyai ukuran yang lebih besar (di atas 75 A).

Fusible link
Fusible link ini dipasang untuk menlindungi main supply power, berbeda dengan fuse yang hanya melindungi system per komponen. Jadi untuk pemasangannya fusible link ini berada di dekat batteray yang merupakan supply power utama. Sehingga pada saat terjadi short circuit tidak akan merusak batteray.

CIRCUIT BREAKER

Kemudian untuk circuit breaker, bekerjanya sedikit berbeda dengan fuse maupun fusible link. Circuit breaker ini pada saat dilewati arus yang berlebih, maka bimetal akan mengembang karena panas yang berlebih dan melempas hubungan contactor. Pada saat bimetal tersebut sudah mengalami penurunan temperature, maka circuit breaker ini akan bisa di reset.

Tuesday 12 May 2015

Mesin diesel dual fuel (solar - LNG)


Pada pasar minyak dan gas saat ini, penggunaan minyak lebih besar daripada gas dalam industri. Penggunaan minyak didominasi sebagai bahan bakar kendaraan. Namun semakin berkembangnya teknologi, penggunaan gas dapat di kombinasikan dengan minyak sebagai bahan bakar kendaraan. 

Bagaimana cara kerja dual fuel pada mesin disel ?

Mesin diesel dual fuel sebenarnya masih berdasarkan cara kerja mesin diesel yang dulu, dengan penambahan modul dual fuel. Ketika mesin bekerja pada mode dual fuel, gas natural (LNG) masuk ke Intake sistem. Udara dan natural gas bercampur di intake manifold dan masuk ke cylinder/ruang bakar. Pada saat mendekati akhir langkah kompresi, minyak/solar disemprotkan seperti pada mesin diesel pada umumnya. Solar menyala dan pembakaran terjadi akibat gas terbakar. Dual fuel pada mesin diesel memiliki power densiti yang sama, putaran dan respon yang sama seperti mesin diesel pada umumnya. 

dual fuel overview
Parameter kritis pada mesin duel fuel adalah pada rasio pencampuran antara minyak dan gas. Maksimal pencampuran natural gas adalah 70% disesuaikan dengan kondisi beban mesin.
Berikut video animasi dalam prinsip kerja mesin diesel dual fuel.





Monday 11 May 2015

Mesin Turbojet


Jet engine

Mesin jet adalah suatu mesin yang mengubah fuel / bahan bakar menjadi daya dorong / thrust. Daya dorong ini disebabkan oleh gaya aksi dan reaksi yang biasa disebut hukum gerak Newton ketiga yang berbunyi " Jika sebuah benda mengerjakan gaya terhadap benda lain, maka benda lain akan mengerjakan gaya yang sama besar dan berlawanan pada benda tersebut." . Gaya aksi gas buang mendorong kebelakang dengan hasil yang sama dengan gaya dorong yang berlawanan (reaksi) disebut kekuatan daya dorong kedepan kendaraan. Prinsip ini sama dengan saat bermain skateboard, saat kaki mendorong kebelakang maka skatebord akan bergerak kedepan.

Bagaimana Cara Kerja Mesin Jet ?

Secara simpel akan ditunjuk pada diagram proses dimana mesin jet mengubah energi pada bahan bakar menjadi energi kinetik yang membuat pesawat melayang tinggi melalui udara.
Artwork diagram showing how a jet engine works

  1. Untuk mesin jet dengan kecepatan kurang dari kecepatan suara, engine bergerak melalui udara pada kisaran 1000 km/jam. Kita dapat menganggap bahwa engine menjadi stabil dan udara dingin bergerak kearah engine pada kecepatan tersebut.
  2. Kipas (fan) pada ujung depan menghisap udara dingin menuju engine.
  3. Kipas kedua atau disebut sebagai kompresor meningkatkan tekanan udara kira-kira delapan kali. Ini menjadikan udara turun 60% dan kecepatan sekarang berkisar 400 km/jam.
  4. Kerosin (bahan bakar cair) menyemprot ke engine dari tangki bahan bakar pada sayap pesawat.
  5. Pada ruang bakar (combustion chamber), dibelakang kompresor, kerosin bercampur dengan udara bertekanan dan terbakar, memberikan gas buang panas. Temperatur pada pembakaran tersebut berkisar 900⁰ C (1650⁰ F).
  6. Gas buang tersebut mendorong kipas turbin, dan turbin terputar seperti kincir angin.
  7. Kipas turbin terhubung ke poros besi (digambarkan pada garis tengah berwarna abu-abu) yang berputar sepanjang engine. Kompresor dan kipas depan juga terhubung dengan poros besi tersebut, sehingga kipas depan dan kompresor juga ikut berputar.
  8. Gas panas keluar dari engine melalui exhaust nozzle yang berbentuk runcing. Desain dari exhaust nozzer yang berbentuk runcing untuk membantu percepatan (accelerate) gas ke kecepatan 2100 km/jam. Sehingga udara panas keluar dari engine pada sisi belakang dengan kecepatan dua kali lebih cepat dari udara dingin yang masuk ke engine. Pada mesin jet militer memiliki after burner yang mana menyemprotkan bahan bakar pada gas buang jet untuk menghasilkan dorongan yang lebih besar.
 Sumber :
http://www.explainthatstuff.com/jetengine.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Mesin_jet

Sunday 10 May 2015

Pompa Hidrolik (Hydraulic Pump)


Hydraulic Pump adalah suatu alat yang mengambil energy dari satu sumber (engine, electric motor, dll) dan mentransfer energy tersebut menjadi bentuk hydraulic. Pompa mengisap oil dari tangki dan mendorongnya ke dalam sebuah hydraulic system yang disebut sebagai ‘Flow’. Semua pompa menghasilkan oil flow dengan cara yang sama. Proses vacuum akan terjadi pada pump inlet. Atmospheric pressure yang lebih tinggi akan mendorong oil melalui inlet passage dan masuk ke dalam pump inlet chamber. Gear-gear yang ada di dalam pompa akan membawa oil ke pump outlet chamber. Volume dari chamber akan mengecil saat chamber tersebut mendekati outlet. Hal ini akan memperkecil ukuran chamber dan mendorong oil keluar melalui outlet passage. Pompa hanya menghasilkan flow (gallon per menit, liter per menit, cubic centimeter per revolution, dll) yang akan digunakan di hydraulic system. Pompa tidak menghasilkan atau menyebabkan “pressure”. Pressure disebabkan oleh hambatan terhadap aliran. Hambatan dapat disebabkan oleh flow melalui hose, orifice, fitting, cylinder, motor atau apapun yang ada di dalam system yang menghalangi flow menuju ke tangki. Ada dua pompa: Positive dispacement pump dan Non-Positive displacement pump.

POSITIVE DISPLACEMENT PUMP
Ada 3 (tiga) type dari Positive displacement pump :
Gear
Vane
Piston
Positive displacement pump mempunyai clearance diantara komponen-komponen-nya lebih kecil. Ini akan mengurangi kebocoran dan menghasilkan efficiency yang lebih baik saat digunakan pada high pressure hydraulic system. Output flow pada positive displacement pump pada dasarnya sama untuk setiap putaran pompa. Positive displacement pump dikelompokkan menjadi dua berdasarkan kontrol output dan konstruksi pompa.

GEAR PUMP

Pompa gear terdiri dari beberapa komponen seperti gambar di atas. Bearing dipasang pada housing dan flange mounting-nya di sisi gear-gear-nya untuk mendukung gear shaft selama berputar. Gear pump termasuk positive displacement pump. Gear pump menghasilkan jumlah oil yang sama pada setiap putaran dari input shaft. Pump output dikontrol dengan merubah kecepatan dari putaran. Pressure operasi maksimum dari gear pump dibatasi sampai 4000 psi. Pembatasan pressure ini dilakukan karena adanya ketidakseimbangan hydraulic yang menjadi sifat dan ada pada gear pump design. Ketidakseimbangan hydraulic akan menghasilkan beban pada satu sisi pada shaft yang dilawan oleh bearing dan roda gigi yang bersentuhan dengan housing. Gear pump menghasilkan volumetric efisiensi di atas 90% pada saat pressure tetap berada pada range operasi yang diijinkan.

VANE PUMPS


Vane pumps termasuk Positive displacement pumps. Pump output-nya bisa fixed dan juga bisa variable. Keduanya menggunakan komponen yang umum. Masing-masing pump mempunyai housing (1), Cartridge (2), mounting plate (3), mounting plate seal (4), cartridge seal (5), cartridge back-up rings (6), snap ring (7), serta input shaft dan bearing (8). Cartridge terdiri dari support plate (9), ring (10), flex plate (11), slotted rotor (12), dan vane (13).
Slotted rotor diputar oleh input shaft. Vane bergerak masuk dan keluar pada slot yang ada di dalam rotor dan menge-seal pada ujung luarnya terhadap cam ring. Ring yang ada di dalam fixed pump displacement berbentuk elips, sedangkan ring yang ada di dalam variable pump displacement berbentuk lingkaran/bundar. Flex plate menutup sisi dari rotor dan ujung-ujung vane-nya. Dalam beberapa design pressure rendah, support plates dan housing menge-seal sisi dari rotating rotor dan ujung-ujung vane. Support plate digunakan untuk mengarahkan ke passage-passage yang ada di dalm housing. Housing juga berfungsi sebagai support untuk komponen-komponen yang lain dari vane pump, mengarahkan flow masuk dan keluar vane pump.

Vane Pump Operation


Pada saat rotor berputar di dalam cam ring-nya, vane keluar masuk di dalam rotor slot untuk menjaga sealing terhadap ring-nya. Pada saat vane bergerak keluar dari slotted rotor, terjadi perubahan volume diantara vane-nya. Semakin besar jarak antara ring dan rotor, semakin besar pula volume yang ditimbulkan. Volume yang membesar akan menimbulkan sedikit ke-vaccum-an yang memungkinkan inlet oil ditekan menuju ke ruang di antara vane oleh tekanan atmosphere atau tank pressure. Bilamana rotor terus berputar, maka jarak antara ring dan rotor juga akan semakin kecil. Hal ini mengakibatkan volume yang ada juga akan semakin mengecil. Hal ini memungkinkan oil ditekan keluar dari segment rotor menuju ke outlet passage dari pompa.


PISTON PUMPS

Piston pump memiliki dua tipe yaitu Axial piston pump dan Radial piston pump.
Axial Piston Pump

Kedua pompa ini merupakan Positive displacement pump, dan mempunyai efisiensi yang tinggi. Output dari kedua pompa ini bisa fixed (tetap) dan juga bisa variable (berubah-ubah). Pada fixed displacement Axial Piston Pump, piston bergerak lurus maju dan mundur parallel dengan shaft-nya. Pada variable displacement Axial Piston Pump atau motor, swashplate atau barrel dan port plate-nya juga bergerak maju dan mundur merubah sudutnya sendiri terhadap shaft-nya. Perubahan sudut ini membuat pump flow bervariasi antara minimum dan maksimum setting meskipun shaft speed-nya konstan. Pada pompa yang lain, saat piston bergerak mundur, oil mengalir melalui intake menuju ke piston. Pada saat pompa berputar, piston akan bergerak maju, oil kemudian didorong cellar menuju ke system. Kebanyakan piston pump yang digunakan pada mobile equiptment adalah Axial Piston Pump.

Radial Piston Pump

Pada Radial Piston Pump , piston bergerak maju dan mundur membentuk sudut 90-derajat terhadap shaft-nya. Pada saat cam follower berputar turun pada cam ring, piston akan bergerak mundur. Atmospheric pressure atau charge pump mendorong oil melalui inlet valve port dan menggerakkan pergerakkan piston. Pada saat cam follower berputar naik pada cam ring, piston akan bergerak maju. Oil kemudian ditekan keluar dari cylinder melalui outlet port.



Friday 8 May 2015

PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA ANGIN


Hai teman, kali ini mari belajar tentang PLTA. Pembangkit listrik tenaga angin adalah suatu pembangkit listrik yang menggunakan angin sebagai sumber energi untuk menghasilkan energi listrik. Pembangkit ini dapat mengkonversikan energi angin menjadi energi listrik dengan menggunakan turbin angin atau kincir angin. Sistem pembangkitan listrik menggunakan angin sebagai sumber energi merupakan sistem alternatif yang sangat berkembang pesat, mengingat angin merupakan salah satu energi yang tidak terbatas di alam.

 Komponen pada Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Angin






Wind Turbine

Turbin angin terbagi dalam dua kelompok yaitu turbin sumbu horisontal, turbin angin sumbu horisontal biasanya memiliki dua atau tiga modul. Jenis lain yaitu turbin sumbu vertikal. Turbin ini berbilah tiga dioperasikan melawan angin, dengan modul menghadap ke angin.
Turbin skala utility memiliki berbagai ukuran, dari 100 kilowatt sampa dengan beberapa megawatt. Turbin besar dikelompokkan bersama-sama ke arah angin,yang memberikan kekuatan massal ke jaringan listrik. turbin kecil tunggal, di bawah 100 kilowatt dan digunakan pada rumah, telekomunikasi, atau pemompaan air. Turbin kecil kadang-kadang digunakan dalam kaitannya dengan generator diesel, baterai dan sistem fotovoltaik. Sistem ini disebut sistem angin hibrid dan sering digunakan di lokasi terpencil di luar jaringan, di mana tidak tersedia koneksi ke jaringan utilitas.
Komponen-komponen yang ada di dalam turbin angin yaitu :


Komponen pembangkit listrik tenaga angin


  1.  Anemometer                                                                                                                    Mengukur kecepatan angin dan mengirimkan data kecepatan angin ke pengontrol.
  2. Blades                                                                                                                               Kebanyakan turbin baik dua atau tiga pisau. Angin bertiup di atas menyebabkan pisau pisau untuk mengangkat dan berputar.
  3. Brake                                                                                                               Digunakan untuk menjaga putaran pada poros setelah gearbox agar bekerja pada titik aman saat terdapat angin yang besar. Alat ini perlu dipasang karena generator memiliki titik kerja aman dalam pengoperasiannya. Generator ini akan menghasilkan energi listrik maksimal pada saat bekerja pada titik kerja yang telah ditentukan. Kehadiran angin diluar diguaan akan menyebabkan putaran yang cukup cepat pada poros generator, sehingga jika tidak diatasi maka putaran ini dapat merusak generator. Dampak dari kerusakan akibat putaran berlebih diantaranya overheat, rotor breakdown, kawat pada generator putus karena tidak dapat menahan arus yang cukup besar.
  4. Controller                                                                                                        Pengontrol mesin mulai dengan kecepatan angin sekitar 8-16 mil per jam (mph) dan menutup mesin turbin sekitar 55 mph. tidak beroperasi pada kecepatan angin sekitar 55 mph di atas, karena dapat rusak karena angin yang kencang.
  5. Gear box                                                                                                                 Gears menghubungkan poros kecepatan tinggi di poros kecepatan rendah dan meningkatkan kecepatan sekitar 30-60 rotasi per menit (rpm), sekitar 1000-1800 rpm, kecepatan rotasi yang diperlukan oleh sebagian besar generator untuk menghasilkan listrik. gearbox adalah bagian mahal (dan berat) dari turbin angin dan insinyur generator mengeksplorasi direct-drive yang beroperasi pada kecepatan rotasi yang lebih rendah dan tidak perlu kotak gigi.
  6.  Generator                                                                                                                Biasanya standar induksi generator yang menghasilkan listrik dari 60 siklus listrik AC.
  7. High-speed shaft , Drive generator.
  8. Low-speed shaft                                                                                                         Mengubah poros rotor kecepatan rendah sekitar 30-60 rotasi per menit.
  9. Nacelle                                                                                                                   Nacelle berada di atas menara dan berisi gear box, poros kecepatan rendah dan tinggi, generator, kontrol, dan rem.
  10. Pitch                                                                                                                       Blades yang berbalik, atau nada, dari angin untuk mengontrol kecepatan rotor dan menjaga rotor berputar dalam angin yang terlalu tinggi atau terlalu rendah untuk menghasilkan listrik.
  11. Rotor                                                                                                                        Pisau dan terhubung bersama-sama disebut rotor
  12. Tower                                                                                                                               Menara yang terbuat dari baja tabung (yang ditampilkan di sini), beton atau kisi baja. Karena kecepatan angin meningkat dengan tinggi, menara tinggi memungkinkan turbin untuk menangkap lebih banyak energi dan menghasilkan listrik lebih banyak.
  13. Wind direction                                          I                                                                    Ini adalah turbin pertama”yang disebut karena beroperasi melawan angin. turbin lainnya dirancang untuk menjalankan “melawan arah angin,” menghadap jauh dari angin.
  14. Wind vane                                                                                                                Tindakan arah angin dan berkomunikasi dengan yaw drive untuk menggerakkan turbin dengan koneksi yang benar dengan angin.



                                                     Rincian dalam turbin angin


  1. Yaw drive                                                                                                                     Yaw drive yang digunakan untuk menjaga rotor menghadap ke arah angin sebagai perubahan arah angin.
  2. Yaw motor                                                                                                         Kekuatan dari drive yaw.
  3. Battery                                                                                                                             Karena keterbatasan ketersediaan akan energi angin (tidak sepanjang hari angin akan selalu tersedia) maka ketersediaan listrik pun tidak menentu. Oleh karena itu digunakan alat penyimpan energi yang berfungsi sebagai back-up energi listrik. Ketika beban penggunaan daya listrik masyarakat meningkat atau ketika kecepatan angin suatu daerah sedang menurun, maka kebutuhan permintaan akan daya listrik tidak dapat terpenuhi. Oleh karena itu kita perlu menyimpan sebagian energi yang dihasilkan ketika terjadi kelebihan daya pada saat turbin angin berputar kencang atau saat penggunaan daya pada masyarakat menurun. 


Proses Pembangkitan Listrik Tenaga Angin
        Suatu pembangkit listrik dari energi angin merupakan hasil dari penggabungan dari bebrapa turbin angin sehingga akhirnya dapat menghasilkan listrik.
Cara kerja dari pembangkitan listrik tenaga angin ini yaitu awalnya energi angin memutar turbin angin. Turbin angin bekerja berkebalikan dengan kipas angin (bukan menggunakan listrik untuk menghasilkan listrik, namun menggunakan angin untuk menghasilkan listrik).  Kemudian angin akan memutar sudut turbin, lalu diteruskan untuk memutar rotor pada generator di bagian belakang turbin angin. Generator mengubah energi gerak menjadi energi listrik dengan teori medan elektromagnetik, yaitu poros pada generator dipasang dengan material ferromagnetik permanen. Setelah itu di sekeliling poros terdapat stator yang bentuk fisisnya adalah kumparan-kumparan kawat yang membentuk loop. Ketika poros generator mulai berputar maka akan terjadi perubahan fluks pada stator yang akhirnya karena terjadi perubahan fluks ini akan dihasilkan tegangan dan arus listrik tertentu. Tegangan dan arus listrik yang dihasilkan ini disalurkan melalui kabel jaringan listrik untuk akhirnya digunakan oleh masyarakat. Tegangan dan arus listrik yang dihasilkan oleh generator ini berupa AC (alternating current) yang memiliki bentuk gelombang kurang lebih sinusoidal. Energi Listrik ini biasanya akan disimpan kedalam baterai sebelum dapat dimanfaatkan.

  Kelebihan dan Kekurangan Pembangkit Listrik Tenaga Angin
Keuntungan utama dari penggunaan pembangkit listrik tenaga angin secara prinsipnya adalah disebabkan karena sifatnya yang terbarukan. Hal ini berarti eksploitasi sumber energi ini tidak akan membuat sumber daya angin yang berkurang seperti halnya penggunaan bahan bakar fosil. Oleh karenanya tenaga angin dapat berkontribusi dalam ketahanan energi dunia di masa depan. Tenaga angin juga merupakan sumber energi yang ramah lingkungan, dimana penggunaannya tidak mengakibatkan emisi gas buang atau polusi yang berarti ke lingkungan. 

Penetapan sumber daya angin dan persetujuan untuk pengadaan ladang angin merupakan proses yang paling lama untuk pengembangan proyek energi angin. Hal ini dapat memakan waktu hingga 4 tahun dalam kasus ladang angin yang besar yang membutuhkan studi dampak lingkungan yang luas.

Emisi karbon ke lingkungan dalam sumber listrik tenaga angin diperoleh dari proses manufaktur komponen serta proses pengerjaannya di tempat yang akan didirikan pembangkit listrik tenaga angin. Namun dalam operasinya membangkitkan listrik, secara praktis pembangkit listrik tenaga angin ini tidak menghasilkan emisi yang berarti. Jika dibandingkan dengan pembangkit listrik dengan batubara, emisi karbon dioksida pembangkit listrik tenaga angin ini hanya seperseratusnya saja. Disamping karbon dioksida, pembangkit listrik tenaga angin menghasilkan sulfur dioksida, nitrogen oksida, polutan atmosfir yang lebih sedikit jika dibandingkan dengan pembangkit listrik dengan menggunakan batubara ataupun gas. Namun begitu, pembangkit listrik tenaga angin ini tidak sepenuhnya ramah lingkungan, terdapat beberapa masalah yang terjadi akibat penggunaan sumber energi angin sebagai pembangkit listrik, diantaranya adalah dampak visual , derau suara, beberapa masalah ekologi, dan keindahan.

Dampak visual biasanya merupakan hal yang paling serius dikritik. Penggunaan ladang angin sebagai pembangkit listrik membutuhkan luas lahan yang tidak sedikit dan tidak mungkin untuk disembunyikan. Penempatan ladang angin pada lahan yang masih dapat digunakan untuk keperluan yang lain dapat menjadi persoalan tersendiri bagi penduduk setempat. Selain mengganggu pandangan akibat pemasangan barisan pembangkit angin, penggunaan lahan untuk pembangkit angin dapat mengurangi lahan pertanian serta pemukiman. Hal ini yang membuat pembangkitan tenaga angin di daratan menjadi terbatas. Beberapa aturan mengenai tinggi bangunan juga telah membuat pembangunan pembangkit listrik tenaga angin dapat terhambat. Penggunaan tiang yang tinggi untuk turbin angin juga dapat menyebabkan terganggunya cahaya matahari yang masuk ke rumah-rumah penduduk. Perputaran sudu-sudu menyebabkan cahaya matahari yang berkelap-kelip dan dapat mengganggu pandangan penduduk setempat.

Efek lain akibat penggunaan turbin angin adalah terjadinya derau frekuensi rendah. Putaran dari sudu-sudu turbin angin dengan frekuensi konstan lebih mengganggu daripada suara angin pada ranting pohon. Selain derau dari sudu-sudu turbin, penggunaan gearbox serta generator dapat menyebabkan derau suara mekanis dan juga derau suara listrik. Derau mekanik yang terjadi disebabkan oleh operasi mekanis elemen-elemen yang berada dalam nacelle atau rumah pembangkit listrik tenaga angin. Dalam keadaan tertentu turbin angin dapat juga menyebabkan interferensi elektromagnetik, mengganggu penerimaan sinyal televisi atau transmisi gelombang mikro untuk perkomunikasian.

Penentuan ketinggian dari turbin angin dilakukan dengan menganalisa data turbulensi angin dan kekuatan angin. Derau aerodinamis merupakan fungsi dari banyak faktor seperti desain sudu, kecepatan perputaran, kecepatan angin, turbulensi aliran masuk. Derau aerodinamis merupakan masalah lingkungan, oleh karena itu kecepatan perputaran rotor perlu dibatasi di bawah 70m/s. Beberapa ilmuwan berpendapat bahwa penggunaan skala besar dari pembangkit listrik tenaga angin dapat merubah iklim lokal maupun global karena menggunakan energi kinetik angin dan mengubah turbulensi udara pada daerah atmosfir.
Pengaruh ekologi yang terjadi dari penggunaan pembangkit tenaga angin adalah terhadap populasi burung dan kelelawar. Burung dan kelelawar dapat terluka atau bahkan mati akibat terbang melewati sudu-sudu yang sedang berputar. Namun dampak ini masih lebih kecil jika dibandingkan dengan kematian burung-burung akibat kendaraan, saluran transmisi listrik dan aktivitas manusia lainnya yang melibatkan pembakaran bahan bakar fosil. Dalam beberapa studi yang telah dilakukan, adanya pembangkit listrik tenaga angin ini dapat mengganggu migrasi populasi burung dan kelelawar. Pembangunan pembangkit angin pada lahan yang bertanah kurang bagus juga dapat menyebabkan rusaknya lahan di daerah tersebut.

Ladang angin lepas pantai memiliki masalah tersendiri yang dapat mengganggu pelaut dan kapal-kapal yang berlayar. Konstruksi tiang pembangkit listrik tenaga angin dapat mengganggu permukaan dasar laut. Hal lain yang terjadi dengan konstruksi di lepas pantai adalah terganggunya kehidupan bawah laut. Efek negatifnya dapat terjadi seperti di Irlandia, dimana terjadinya polusi yang bertanggung jawab atas berkurangnya stok ikan di daerah pemasangan turbin angin. Studi baru-baru ini menemukan bahwa ladang pembangkit listrik tenaga angin lepas pantai menambah 80 – 110 dB kepada noise frekuensi rendah yang dapat mengganggu komunikasi ikan paus dan kemungkinan distribusi predator laut. Namun begitu, ladang angin lepas pantai diharapkan dapat menjadi tempat pertumbuhan bibit-bibit ikan yang baru. Karena memancing dan berlayar di daerah sekitar ladang angin dilarang, maka spesies ikan dapat terjaga akibat adanya pemancingan berlebih di laut.

Dalam operasinya, pembangkit listrik tenaga angin bukan tanpa kegagalan dan kecelakaan. Kegagalan operasi sudu-sudu dan juga jatuhnya es akibat perputaran telah menyebabkan beberapa kecalakaan dan kematian. Kematian juga terjadi kepada beberapa penerjun dan pesawat terbang kecil yang melewati turbin angin. Reruntuhan puing-puing berat yang dapat terjadi merupakan bahaya yang perlu diwaspadai, terutama di daerah padat penduduk dan jalan raya. Kebakaran pada turbin angin dapat terjadi dan akan sangat sulit untuk dipadamkan akibat tingginya posisi api sehingga dibiarkan begitu saja hingga terbakar habis. Hal ini dapat menyebarkan asap beracun dan juga dapat menyebabkan kebakaran berantai yang membakar habis ratusan acre lahan pertanian. Hal ini pernah terjadi pada Taman Nasional Australia dimana 800 km2 tanah terbakar. Kebocoran minyak pelumas juga dapat teradi dan dapat menyebabkan terjadinya polusi daerah setempat, dalam beberapa kasus dapat mengkontaminasi air minum.

Meskipun dampak-dampak lingkungan ini menjadi ancaman dalam pembangunan pembangkit listrik tenaga angin, namun jika dibandingkan dengan penggunaan energi fosil, dampaknya masih jauh lebih kecil. Selain itu penggunaan energi angin dalam kelistrikan telah turut serta dalam mengurangi emisi gas buang.